Public Expose PT. LIONMESH PRIMA Tbk 2025
Jakarta, indonesiatimes.net
Pada hari ini, Rabu, tanggal 25 Juni 2025, PT LIONMESH PRIMA Tbk telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel DoubleTree by Hilton Jakarta. Kemayoran.
Pada tahun 2024 penjualan neto Perseroan sebesar Rp91,62 miliar atau turun 18,91% dibanding tahun 2023, dan rugi neto sebesar Rp(7,48) miliar.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui antara lain:
1. Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik “Teramihardja, Pradhono & Chandra” yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2025 dan memberi wewenang sepenuhnya kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Yang ditunjuk tersebut karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2025.
Demikian ringkasan hasil-hasil yang disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Nilai tukar Rupiah yang melemah dan biaya impor behan baku ting membebas negeri Pemilu dan Pilkada serentak menambah ketidakportion polik, memo 3000 soe investox sehingga alien investasi terhambat. Sekery manuten akibat kenaikan biaya produksi dan permintaan yang leru
2 Perlambatan ekonoms Tiongkok memperpasang han pohot yang berd Tangsung pada industs bahan bangunan Indonesis Phun hings medios gobi memperburuk daya saing industri domestik
3. Ketegangan geopolitik di Rusia-Ukraina serta kontik Timur Tengah, menging рапска global Dampaknya meliputi kenaikan harga komoda pertamban pertumbuhan ekonomi negara maju
Indonesia menghadapi tantangan multidimensi pada 2024, dengan faktor grooth pohdi dinamika domestik saling memperkuat risiko ekonomi.
Market Conditions
Pasar bahan bangunan baja di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan dinamika yang dipengaruhi oleh pertumbuhan infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan tren global terkait keberlanjutan
Tantangan di tengah pertumbuhan harga baja tetap rentan terhadap gejolak pasar global, produk baja impor, terutama dari Tiongkok dan India, masih bersaing ketat dengan produk lokal karena harganya yang lebih murah.
Kebijakan rendah karbon belum dapat mendorong industri baja untuk beralih ke teknologi ramah lingkungan (seperti electric are furnace).
Pasar baja Indonesia di tahun 2024 berada di persimpangan antara peluang pertumbuhan dan tantangan transformasi. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, serta sinergi antar-pemangku kepentingan, industri baja nasional berpotensi menjadi penggerak utama pembangunan berkelanjutan. Para pelaku pasar perlu memperkuat daya saing melalui inovasi dan respon cepat terhadap dinamika globial.
Kesimpulan, pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan stabilitas yang relatif baik meskipun menghadapi tekanan ekonomi global. Namun, diproyeksikan pada tahun 2025, perekonomian nasional akan menghadapi tantangan kompleks akibat ketidakpastian global, termasuk potensi kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat yang berisiko memengaruhi sektor konstruksi dan industri baja dalam negeri.
Di sisi internal, Perseroan mengalami penurunan volume penjualan sepanjang tahun 2024 akibat persaingan dengan produk berbasis teknologi “Induction Furnace” yang lebih murah, meskipun umumnya memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan produk berbasis teknologi “Electric Arc Furnace Kondisi ini mengakibatkan kerugian operasional pada tahun tersebut.
Ke depan, Perseroan memperkirakan penurunan tingkat utilisasi produksi yang berpotensi meningkatkan biaya produksi secara signifikan. Langkah strategis diperlukan untuk mengoptimalkan efisiensi dan menjaga daya saing di tengah dinamika pasar yang semakin kompetitif. (Christian)