Hadirnya PT Industri Ketahanan Nasional di Indo Defence 2025, Armored Vehicle – Bukti Komitmen Perkuat Kemandirian Industri Pertahanan Nasional
Jakarta, indonesiatimes.net
Pameran pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2025, menarik pelaku industri dalam negeri maupun luar negeri. Tak heran pameran sejak hari pertama sampai hari terakhir diikuti oleh 55 negara dan 1.180 peserta.
Pameran Indo Defence 2025, jadi momentum atau wadah strategis untuk mempererat diplomasi pertahanan dan membuka peluang besar dalam pengembangan industri militer, baik dari sisi teknologi, investasi, maupun perdagangan dari sektor pertahanan, kedirgantaraan, dan kemaritiman.
Disela-sela pameran, Chairman PT Industri Ketahanan Nasional (IKN), Yudiansah Yosal, dihadapan awak media menyampaikan komitmen perusahaannya dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional.
“Perusahaan kami siap perkuat kemandirian pertahanan Indonesia, ” katanya di hari ketiga pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Masih kata Yudiansah, pameran pertahanan berskala internasional ini mengusung tema “Defense Partnership for Global Peace and Stability”, dan dihadiri oleh 13 Menteri Pertahanan dari berbagai negara. Sebanyak 55 negara, 32 paviliun negara, serta 1.180 perusahaan turut berpartisipasi, mencerminkan pentingnya kolaborasi global dalam memperkuat stabilitas dan teknologi pertahanan.
Lebih lanjut, Yudiansah memaparkan sejumlah produk unggulan PT. IKN yaitu seperti Armored Vehicle (Kendaraan Tempur Lapis Baja) yang telah digunakan oleh matra darat, laut, dan udara Indonesia (Trimatra).
“Salah satu varian kami yang dipamerkan adalah kendaraan tempur amfibi 8×8, yang telah menjadi perhatian utama pengunjung dan pemangku kepentingan pertahanan, ” tambahnya.
“Kami banyak bergerak di segmen armored Vehicle, dan saat ini beberapa produk kami telah digunakan oleh Kopassus dengan nama Hanoman. Selain itu, kami juga kembangkan cargo drone, military UAV, serta konsep electric vertical take-off and landing (eVTOL) atau taksi terbang yang ditargetkan rilis tahun depan,” ujar Yudiansah.
Kata dia, keunggulan utama produk PT. IKN terletak pada harga yang efisien, kualitas tinggi, dan kesiapan lokal konten. Juga dengan adanya transfer of technology (ToT) secara penuh dari mitra global, Indonesia kini memiliki peluang besar untuk memproduksi kendaraan tempur dan teknologi pertahanan secara mandiri.
“Saat teknologi sudah dibagikan secara penuh, kami bisa langsung memetakan komponen mana saja yang bisa diproduksi secara lokal. Untuk kendaraan seperti armored fighting vehicle, investasi terbesar ada di teknologinya, dan kini kita sudah mulai bisa mengakses itu,” tuturnya.
PT. IKN menekankan pentingnya sinergi antar pelaku industri pertahanan nasional dibandingkan bersaing secara tidak sehat. Ia mendorong terwujudnya kolaborasi antar perusahaan dalam negeri untuk menciptakan produk bersama, demi mendukung kekuatan dan kemandirian pertahanan nasional.
“Daripada saling bersaing, lebih baik kita berkolaborasi. Kita ingin membuka ruang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri agar bisa menciptakan produk strategis bersama-sama,” jelasnya.
Sebagai informasi, kendaraan tempur lapis baja produksi PT IKN, diperkirakan sangat terjangkau dengan kualitas yang telah teruji dan digunakan oleh korps Marinir dan pasukan elite Indonesia lainnya.
Partisipasi PT. IKN dalam Indo Defence 2025 menunjukkan kesiapan dan keseriusan industri dalam negeri dalam menjawab tantangan pertahanan masa depan, sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam rantai pasok alutsista lokal maupun global. (Christian Butar-butar)