Importir UMKM Indonesia di Jerman Fajar Wirawan Harijo: Kami Optimistis, dengan semangat Kolaborasi, Dukungan Kebijakan Perdagangan Pro UMKM, Ekspor Indonesia akan Tumbuh
Tangerang — indonesiatimes.net
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menganugerahkan Penghargaan Primaduta 2025 kepada para mitra dagang luar negeri yang dinilai berkontribusi besar dalam memasarkan dan memperluas pasar produk Indonesia di kancah internasional.
Salah satu penerima penghargaan tahun ini adalah importir produk UMKM Indonesia di Jerman, yang selama ini konsisten memperkenalkan berbagai produk unggulan tanah air ke pasar Eropa.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, pada 15 Oktober 2025. Penghargaan diterima oleh Fajar Wirawan Harijo, Minister/Deputy Chief of Mission, Embassy of the Republic of Indonesia in Berlin, yang mewakili pihak importir.
Importir ini dikenal aktif membawa produk-produk kerajinan tangan, fesyen, dan kuliner khas Indonesia ke Jerman, terutama yang berasal dari Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan beberapa daerah lain yang memiliki potensi ekspor tinggi. Produk seperti batik, tenun, perhiasan perak, home décor, kopi, teh, dan rempah-rempah menjadi favorit konsumen Eropa karena kualitas dan nilai budayanya yang kuat.
Fajar Wirawan Harijo menyampaikan kepada awak media rasa terima kasih dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada importir Indonesia di Jerman.
“Penghargaan Primaduta ini adalah bentuk pengakuan terhadap kerja keras pelaku UMKM dan mitra dagang di luar negeri. Mereka berperan penting dalam memperkenalkan produk Indonesia agar semakin dikenal dan dicintai di pasar global,” ujarnya.
Fajar juga menegaskan bahwa dengan adanya perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA), peluang ekspor produk Indonesia ke Eropa akan semakin terbuka luas, terutama ke negara seperti Jerman yang menjadi salah satu pusat ekonomi terbesar di kawasan tersebut. “Melalui IEU-CEPA, diharapkan hambatan perdagangan dapat dikurangi, biaya ekspor menjadi lebih kompetitif, dan pelaku UMKM memiliki akses yang lebih besar ke pasar Eropa,” jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa KBRI Berlin terus berkomitmen mendukung diplomasi ekonomi Indonesia dengan memfasilitasi promosi produk UMKM di berbagai kegiatan, seperti pameran dagang, business matching, hingga kerja sama dengan komunitas diaspora Indonesia di Jerman dan Eropa.
Pemerintah Indonesia sendiri menegaskan komitmennya untuk mendorong ekspor produk UMKM ke luar negeri melalui berbagai kebijakan strategis. Beberapa di antaranya mencakup peningkatan kualitas produk, sertifikasi internasional, penguatan branding nasional, serta digitalisasi pemasaran ekspor.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memperkuat akses pembiayaan, pelatihan ekspor, serta perluasan jaringan distribusi global agar produk Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia,” ujarnya.
Dengan penghargaan Primaduta 2025 ini, pemerintah berharap semakin banyak pelaku usaha dan mitra dagang luar negeri yang termotivasi untuk terus memasarkan produk Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, diaspora, dan dunia usaha diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global sekaligus menjadikan produk lokal sebagai kebanggaan nasional di pasar dunia.
“Kami optimistis, dengan semangat kolaborasi dan dukungan kebijakan perdagangan yang pro-UMKM, ekspor Indonesia akan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan,” tutup Fajar Wirawan Harijo. (Chris)