Radoce: Kisah Cinta, Warisan, dan Mimpi Besar dari Tas Karya Anak Bangsa
Jogjakarta, Indonesiatimes.net
Di balik setiap jahitan tas kulit Radoce, tersembunyi sebuah kisah yang lebih dari sekadar bisnis. Ini bukan sekadar cerita tentang produk lokal. Ini adalah tentang cinta seorang anak kepada keluarga, tentang mimpi yang dikejar dengan gigih, dan tentang keyakinan bahwa tangan-tangan pengrajin Indonesia mampu menorehkan jejak di panggung dunia.
Berawal dari sebuah nama. Radoce — terdengar elegan, modern, dan bernuansa internasional. Namun siapa sangka, nama ini lahir dari tiga sosok yang begitu berarti dalam hidup sang pendiri, Dodi Ariyanto: Rahayu, ibunya yang penuh doa; Dodi sendiri, sang penggagas mimpi; dan Celena, buah hati kecil yang jadi cahaya dalam hidupnya.
> “Rahayu berarti selamat, Dodi adalah kebijaksanaan, dan Celena dalam bahasa Yunani berarti bintang. Maka Radoce kami maknai sebagai Bintang Kebijaksanaan yang Selamat. Itulah doa kami, dan fondasi dari semua yang kami bangun,” ungkap Dodi dengan mata yang berkaca-kaca.
Didirikan pada 5 Agustus 2015, Radoce bukan sekadar brand tas kulit. Ini adalah representasi dari harapan bahwa produk Indonesia bisa bersinar di antara jenama dunia. Bermodalkan pengalaman bertahun-tahun di dunia pemasaran, termasuk di salah satu brand tas lokal, Dodi memilih meninggalkan zona nyaman dan membangun Radoce dari nol.
Awalnya, Radoce berperan sebagai produsen maklon — memproduksi tas untuk merek lain. Tapi perlahan, keyakinan untuk menciptakan sesuatu yang lebih personal, lebih bernilai, dan lebih tahan lama tumbuh kuat. Ia ingin menciptakan produk yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga kuat dalam cerita dan makna.
> “Kami percaya, setiap orang layak memiliki tas yang bukan hanya sekadar tren. Tapi teman perjalanan yang kuat, elegan, dan bertahan lama. Seperti hidup, yang penuh tantangan namun selalu indah jika dijalani dengan hati,” ujar Dodi.
Hari ini, Radoce dikenal sebagai brand tas kulit asli Indonesia dengan kualitas premium dan desain elegan. Setiap produknya dibuat dengan tangan para pengrajin lokal, menggunakan kulit pilihan dari dalam dan luar negeri. Dari harga Rp250 ribu hingga Rp4,5 juta, Radoce menawarkan berbagai model, namun Radoce Bags tetap menjadi primadona para pelanggan.
Namun lebih dari angka dan angka, Radoce adalah tentang semangat lokal. Tentang rasa bangga bahwa tangan anak bangsa bisa menghasilkan karya berkelas dunia.
> “Cita-cita kami sederhana, tapi besar: suatu hari nanti, tas buatan Indonesia dikenakan dengan bangga di jalan-jalan Paris, Milan, dan Tokyo. Bukan karena murah, tapi karena berkualitas dan bermakna,” kata Dodi.
Kini, mimpi itu mulai menggeliat. Dukungan pelanggan, apresiasi pasar, dan semangat tim yang tak pernah padam menjadi bahan bakar untuk terus maju.
Untuk Anda yang ingin memiliki sepotong kisah ini — bukan hanya tas, tapi warisan dari mimpi dan ketulusan — kunjungi situs resmi mereka di www.radoce.com atau akses koleksi lengkap melalui https://lynk.id/radoce.com.
Karena setiap tas Radoce bukan sekadar aksesori. Ia adalah cerita. Dan setiap cerita, layak didengar dunia.