HUT Bhayangkara ke-79: Tegaskan Dukung MBG, Kapolri Listyo Sigit Target Bangun 100 SPPG
Jakarta, indonesiatimes.net
Ratusan ribu masyarakat dari seluruh penjuru tanah air tumpah ruah di Monas guna merayakan hari jadi Bhayangkara ke-79. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Polri mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan Kapolri dalam sambutannya di Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Jenderal Listyo Sigit menyebut, pihaknya menargetkan 100 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri yang didirikan.
Dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis, pada tahun 2025, Polri menargetkan pendirian 100 SPPG, kata Kapolri.
Jenderal Listyo Sigit juga membeberkan bahwa hingga Juni 2025 sudah ada 139 SPPG yang diproyeksikan mampu melayani 430 ribu penerima manfaat makan bergizi gratis.
Hingga Juni 2025 sudah terdapat 139 SPPG yang diproyeksikan dapat melayani 430.000 penerima manfaat, jelasnya.
Sampai saat ini, kata Jenderal Listyo Sigit, 18 SPPG telah beroperasi, 24 SPPG dalam tahap verifikasi dan 97 SPPG dalam tahap pembangunan.
Lebih lanjut, Jenderal Listyo Sigit mengatakan bahwa Polri juga menyediakan sarana Pusdiklat sebagai lokasi pelatihan. Lokasi ini untuk melatih Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia.
Selain itu, Polri juga menyediakan sarana Pusdiklat dan SPN sebagai lokasi pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi kepada anggota Polri di HUT ke-79 Bhayangkara. Puan mengingatkan polisi harus semakin dekat dengan rakyat karena itu kekuatan utamanya.
“Kekuatan sejati Polri tidak terletak pada kewenangan atau senjata, tetapi pada kepercayaan rakyat. Polri harus semakin dekat dengan masyarakat dan menjadikan keadilan sosial sebagai arah utama dalam pelayanan,” kata Puan usai menghadiri peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Ditempat yang sama Karopenmas Mabes Polri mengatakan hari Bhayangkara ke-79 menjadi momentum penting bagi Polri untuk merefleksikan pengabdian, memperkuat profesionalisme, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Ini juga menjadi ruang masyarakat untuk melihat Polri lebih dekat, mempercayai, dan mendukung kami sebagai bagian dari rakyat,” ujar Brigjen Trunoyudo.
“Polri harus hadir dengan wajah yang humanis namun tetap tegas, menjadi mitra terpercaya masyarakat, dan tampil sebagai pelindung yang tangguh di tengah tantangan zaman,” tegasnya.
Brigjen Trunoyudo juga menyinggung transformasi besar Polri yang dikenal dengan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan), yang kini telah merasuk dalam empat pilar utama: transformasi organisasi, operasional, pelayanan publik, dan pengawasan. (Christian Butar-butar)