Biro Pembangunan & Lingkungan Pemprov DKI Jakarta Gelar JIKA TALKS#3 – Tema ” Towards a Breathable Jakarta”
Jakarta, Biro Pembangunan dan Lingkungan Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan JIKA TALKS#3 dengan tema ” Towards a Breathable Jakarta” di Hotel Novotel Cikini Jakarta, Rabu (23/04/25).
Menghadirkan para pakar dari berbagai institusi nasional dan internasional seperti C40 Cities, Breathe Cities dan akademi dari Kawasan Asia Tenggara. Berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam pengendalian polusi udara serta pengembangan kawasan rendah emisi terpadu di Jakarta.
Usai acara, Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ir. Iwan Kurniawan M.T., mengatakan JIKA TALKS#3 (yang ketiga) Jakarta tidak sendiri. Tetapi kita memanfaatkan peluang kerja sama Kota Jakarta dengan institusi internasional yang tidak bekerja sama dengan jakarta. Untuk bersama sama menyelesaikan permasalah kota, tandasnya.
Dalam hal permasalahan isu-isu polusi udara. Kota Jakarta berkomitmen untuk menaikkan ranking globalnya 2045 untuk masuk top 20 besar secara bertahap. Isu-isu terkait lingkungan polusi udara itu menjadi isu yang memang harus kita selesaikan. Karena faktor penghambat salah satu daya tarik kota adalah terkait masalah polusi, terangnya.
Kalau masalah polusinya bisa kita kendalikan. Daya tarik kota berinvestasi untuk melakukan aktivitas akan mengalami peningkatan. Tidak hanya masalah investasi tetapi bagaimana juga kita memberikan satu kenyamanan kondisi yang lebih sehat bagi kota. Sehingga tingkat kondisi masyarakat yang terkait dengan penyakit misalnya saluran pernapasan dan lain sebagainya mudah mudahan bisa menurun, jelasnya.
JIKA Talks tidak hanya meneliti tetapi bekerja sama dengan kota kota dunia lainnya yang sudah berhasil dalam hal mengatasi permasalah kota. Khususnya spesial pada saat ini terkait dengan pengendalian polusi udara dan sebagainya.
Ini merupakan langkah awal yang menjadi konsen Bapak gubernur untuk memperbaiki kondisi lingkungan udara di jakarta. Sehingga kita bisa mengembalikan kondisi udara menjadi langit biru yang memang kita harapkan semuanya. Untuk perbaikan kota menjadi lebih baik.
Banyak kota kota dunia lainnya melakukan upaya pengendalian udara. Biasanya tidak langsung secara kota tapi secara kawasan. Dulu kita punya LEZ Kota Tua (Low Emission Zone) itu sebenarnya konsep yang kita anut dari kota kota dunia seperti Brussel, London, Barcelona, Milan yang sudah menerapkan LEZ.
Mereka (kota LEZ) juga sudah melakukan suatu upaya perbaikan perbaikan. Jakarta pun demikian. Harapannya tidak hanya kota tua tapi juga kawasan kawasan kota lainnya yang bisa kendalikan untuk perbaikan polusi udaranya.
Sedang dilakukan studi yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan juga nanti koordinasi dengan Dinas Perhubungan kawasan atau koridor mana yang memang potensi untuk dijadikan kawasan LEZ. Tidak hanya aspek transportasi tetapi bagaimana juga perbaikan perbaikan lingkungan dengan menambah ruang terbuka hijau, penghijauan dan lain lain.
Dan juga menambah ruang prioritas untuk pejalan kaki. Tentunya peralihan moda kendaraan pribadi yang ramah lingkungan dan juga menambah mobilitas pejalan kaki atau bersepeda.
Inilah langkah yang coba kita inisiasi Jakarta bisa menerapkan hal yang sama seperti kota kota dunia lainnya.
Ketika kita hendak menjadikan Jakarta sebagai kota global tentu ada standarisasi global yang harus kita laksanakan. Sebagai refrensi menjadi Jakarta kota terbaik di dunia, pungkasnya. (Chris)
